Jumat, 07 Juli 2017

When a Child is Born

Sejak kecil dalam benak saya, bahwa setiap orang di ciptakan berbeda. Dengan segala strengthens dan weakness nya sendiri-sendiri.

Nobody is perfect in this world. Nobody have same personality like you, they have a strengthens in one side and weakness in other side.

Pola asuh anak yang berkaitan erat dengan kepribadian dan cara mereka menghadapi kehidupan selanjutnya.

Banyak orang di lingkungan kita yang secara sengaja ataupun tidak sengaja membanding-bandingkan anak dengan anak lainnya, dengan tujuan agar anak nya menjadi lebih baik.

“Liat itu si A bisa ini itu ini itu”

“Kamu kok nggak kaya si B yang ini itu ini itu”

Bahkan, percakapan yang secara tidak sadar menyakiti hati si anak “Enak ya Ibu itu punya anak si C, si C bisa sekolah disini. Si C pinter si memang”

Apakah benar caranya?

Membandingkan anak-anak sama hal nya kita tidak menghargai mereka secara individu. Sama hal nya kita membentuk mereka menjadi pribadi yang kurang percaya diri terhadap dirinya sendiri atau malah bahkan bisa menjadi pribadi yang membangkang, pribadi yang cuek dan acuh tak acuh.

Kenapa membangkang? Karena anak merasa bisa mengerjakan sesuatu itu lebih dari orang yang dibandingkan atau egois dan mau nya benar sendiri, bisa menjadi membenci orang yang dibandingkan dan bisa menjadi orang yang tidak bisa menerima kekalahan.

Apa yang terjadi kemudian, anak tidak akan mengganggap orang tua nya adalah tempat berbagi, anak akan menyimpan semua cerita dalam dirinya sendiri.

Apa yang terjadi kemudian? Anak bisa sakit maag.. Karena terlalu sering gelisah (Hahahah just joke, but eniwei it is true, anxiety can cause Gastritis)

Apa yang seharusnya dilakukan? Cintai anak apa ada nya dan terus memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik (Katanya Mbak Nadia Psikolog Universitas Surabaya, dikutip dari salah satu Artikel nya) 

Apakah bisa nantinya saya sebagai orang tua mengerem ucapan yang semestinya tidak terlontar dari seorang Ibu. Mari belajar mulai sekarang.

Somehow, ini berlaku juga untuk pemimpin.

_AsalNulisJanganLangsungPercaya_

Rabu, 13 Mei 2015

Hell in Hello ... Good in Goodbye :)

Setiap orang dipertemukan dengan orang lain pasti dengan alasan dan maknanya sendiri sendiri..

Jadi inget dua tahun yang lalu.. ketemu kenal sama salah satu temen baru yang awalnya mau bikin tas kantor sama dia.. eh malahan intinya bukan itu.. malah buat nikahannya si gendut yang notabane tetangganya si mas e orang yang bisa ngerangkai seserahan. Sekarang.. ya udah selesai.

Jadi inget beberapa tahun yang lalu.. Ngobrol lagi.. deket lagi.. sama temen SMP.. eh ternyata karena Allah menentukan aku harus pindah ke Gresik.. dan karena bantuan dia juga akhirnya aku jatuh cinta sama Gresik (dan dia waktu itu)

Sekarang..
Apa iya ketemu kamu cuman karena untuk melupakan masa lalu dan membuat kuat mendengar kabar lainnya.. :)
Semoga Allah mempertemukan dengan alasan yang lebih dari itu.

Ya ... Allah pasti tau yang terbaik untuk umatNya..
:)


Rabu, 11 Februari 2015

Mitos Sang Kupu Kupu

Senin 26 Januari 2015 Awal hari di minggu akhir bulan Januari.
sharing sama mama perihal kepergian pak ketua Geng secara mendadak dan akan punya ketua geng baru minggu depan.
sang Mama langsung sontak kaget.
"Kemarin minggu ada kupu-kupu bagus, gagah kelihatannya, dalam hati mama - Wah jodohnya tiyas dateng - eh lah kok sekarang kamu cerita punya ketua geng baru"

Kedatangan kupu-kupu menurut sang Mama yang notabene nya seorang Sundanese, percaya banget kalau ada kupu-kupu mampir kerumah itu artinya akan ada tamu yang datang kerumah.
Kalo kupu-kupu nya kecil tamu nya kecil, kalo kupu-kupu nya gede tamunya juga gede.

Yah.. cuman mitos si.. kalo kebetulan mirip ya Wallahualam..